Dynamic Glitter Text Generator at TextSpace.net

Senin, 01 November 2010

MITOS VS FAKTA

MITOS

China: Pangu Membuka Langit, Nuwa Menciptakan ManusiaBenih telor alam semesta ngambang dalam ruang dimensi alam yang abadi, dia termasuk dua efek yang saling bertentangan: Yin dan Yang. Setelah beberapa reinkarnasi, Pangu dilahirkan, bagian yang terpenting dalam benih telor —- Yin turun menjadi daratan, yang lebih ringan— Yang membubung membentuk langit.

Pangu kwatir langit dan bumi menyatu lagi, dia lantas menggunakan tangan dan kakinya menopang langit dan bumi, dia tiap hari tumbuh sepanjang 10 inch, setelah 18.000 tahun ketinggian langit sudah mencapai 30.000 mil. Setelah tugas Pangu selesai, dia kemudian meninggal, bagian dari tubuhnya berubah menjadi materi hakiki alam semesta. Dewi Nuwa menjadi sangat sepi, dia kemudian mengambil lumpur dari sungai Huang untuk membuat manusia, dengan begitu manusia pertama muncul, kemudia dia pakai ranting pohon dan mengambil lumpur dan melemparnya ke tanah, beberapa titik lumpur kecil berubah menjadi umat manusia.
 FAKTA

Sungguh Perjalanan Wisata Manusia semakin menarik untuk ditelusuri dan direnungkan. Kita telah menelurusi Periode Kematian Pertama yang terdiri dari tiga fase yang mengagumkan, yakni Fase Zero, Fase Raw Material dan Fase Sperma. Sekarang kita sudah berada pada Periode Kehidupan Pertama dari Perjalanan Wisata Abadi kita. Dalam periode ini, kita akan melewati tiga fase yang lebih seru lagi dari fase-fase sebelumnya :
1. FASE PEMBUAHAN,
2. FASE DALAM RAHIM, dan
3. FASE SETELAH LAHIR KE DUNIA.
Fase-fase tersebut merupakan inti dari Perjalanan Wisata Abadi Manusia, khususnya FASE SETELAH LAHIR. Pada fase itulah kita diberi kesempatan untuk memilih jalan hidup yang baik atau jalan hidup yang buruk. Hasil dari pilihan tersebut pula yang akan menentukan kesuksesan atau kegagalan kita dalam meneruskan tiga periode wisata berikutnya, yakni Perriode Kematian Kedua, Periode Kehidupan Kedua dan Periode Kembali Kepada Allah.

1. FASE PEMBUAHAN
Pembuahan ialah, pertemuan satu dari 300 juta sperma dari sang ayah dengan ovum (telur) dari sang ibu di Tuba Fallopi. Pada fase inilah ditentukan jenis kelamin seseorang, yakni, jika sperma yang membuahi ovum adalah jenis “X”, maka janinnya akan menjadi laki-laki, dan jika sperma yang berhasil membuahi ovum dengan kode “Y”, maka janin akan menjadi wanita.
Sungguh sangat luar biasa sistem penciptaan manusia yang dirumuskan Tuhan Pencipta. Betapa tidak? Proses seleksi yang sangat ketat telah diterapkan sejak fase pertama dari kehidupan manusia, yakni Fase Raw Material (Saripati Tanah dan Air). Kemudian diteruskan seleksian yang amat ketat lagi pada Fase Pembuahan. Coba Anda bayangkan! Dari 300 juta sel sperma, hanya terdapat sekitar 1.000 sel sperma yang berhasil mencapai sel telur (ovum). Dari 1.000 sel sperma tersebut satu sel saja yang memenangkan pertandingan ini dan berhasil membuahi sel telur (ovum). . Sperma yang berhasil lolos membuahi ovumlah yang berhak untuk meneruskan Wisata Abadi berikutnya. Sungguh sangat luar biasa. Subhanallah (Maha Suci Allah)…
Pertanyaan-pertanyaan kritis yang selalu menggoda pikiran kita terkait dengan Fase Pembuahan ini di antaranya ialah : Mengapa wisata kehidupan manusia harus melalui pembuahan? Kenapa masa pembuahan diberi waktu hanya 24 jam? Kenapa pembuahan itu menghasilkan makhluk yang bersel satu? Kenapa desain sperma begitu rumit dan canggih sekali? Mengapa pembuahan itu terjadi antara sperma dan ovum? Mengapa manusia tidak diciptakan dari sperma saja atau ovum saja secara tunggal? Mengapa dari 300 juta sperma hanya satu sperma yang mendapat kesempatan menerobos ke dalam ovum saat proses terjadinya pembuahan? Kenapa setelah terjadi pembuahan, sperma dan ovum itu berubah menjadi makhluk bersel satu? Kemudian zigot dan embrio? Mengapa jenis kelamin manusia ditentukan dari sperma ayah dan bukan dari ovum ibu? Mengapa masa subur wanita sekali dalam satu bulan? Kenapa umur ovum yang diproduksi dalam ovarium ibu hanya 24 jam saja? Jika tidak dibuahi sperma yang datang dari ayah kita, ovum akan mati dengan sendirinya. Kenapa sistem penciptaan manusia ini memerlukan waktu dan tahapan? Bukankah Allah Maha Kuasa dan mampu menciptakan manusia melalui kata Kun, Fayakuun… (Jadilah, Maka jadilah ia).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar